Meskiwaktu penyelenggaraan bazaar terbilang singkat, tapi jika dioptimalkan cara ini bisa menjaring konsumen berpotensi menjadi pelanggan tetap. Baca juga: 5 Alasan SEO Bisa Tingkatkan Penjualan Bisnis Online 6 Cara Bikin Bisnis Sukses ala Sahabat Abdurrahman bin Auf. Jadwal Sholat. Sungguhbanyak teladan yang dapat direngkuh dari sepak terjang bisnisnya. Salah satunya adalah pada prinsip manajemen bisnis yang dipegang kuat dan diterapkan secara konsisten dan penuh komitmen sebagai berikut. Tidak sekadar mencari uang, melainkan mencari ridha Allah saja Inilah yang menjadikan beliau berbeda dari pelaku bisnis lainya pada masa itu. Jakarta-. Kisah sahabat nabi berikut ini menarik disimak. Dia seseorang dari Bani Zuhrah, keturunan dari pihak ibu paman-paman Rasulullah SAW. Namanya Abdurrahman bin Auf. Ia juga termasuk dari 10 orang sahabat yang dijamin masuk surga. Abdurrahman bin Auf menjadi orang kedelapan pertama yang memeluk Islam dan ia diislamkan oleh Abu Bakar Ash Abdurrahmanbin Auf punya mindset sukses yang dapat kita tiru. Abdurrahman bin auf adalah sosok inspirasi bisnis islam. kita dapat meniru dan mengambil keteladanan bagi kesuksesan bisnis islam. Berikutini Nida telah mengulas cara bisnis menguntungkan ala Abdurrahman bin Auf, 1.Modal mental lebih penting daripada modal harta Mental kaya lebih penting daripada kaya. Abdurrahman memulai bisnisnya dari nol dan mampu mengumpulkan kekayaan lebih banyak karena dia memiliki mental kaya. Dịch Vụ Hỗ Trợ Vay Tiền Nhanh 1s. Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Dalam sebuah berita online disebutkan bahwa presiden Joko Widodo menargetkan pertumbuhan ekonomi di Indonesia mencapai 5,4 persen pada 2018, atau meningkat 0,3 persen dari target 2017 sebesar 5,1 persen. Pertumbuhan ekonomi ke depan tergantung pada consumer-nya yang sekarang ini dikuasai oleh generasi milenial atau yang biasa dikenal dengan generasi Y generasi bebas.Generasi millenial merupakan kelompok demografis setelah generasi X. Generasi ini lahir antara 1980 hingga 2000. Dengan demikian generasi millenial sekarang berusia 18 tahun hingga 38 tahun. Menurut badan perencanaan pembangunan nasional, proporsi generasi millenial sekitar 34,45 persen, lebih dari sepertiga jumlah penduduk negeri peran dan kontribusi generasi milineal muslim untuk ambil bagian dalam perjuangan penegakan islam demi kejayaan islam dimasa sekarang dan masa mendatang. Para pengusaha muda muslim harus berkomitmen untuk menjadikan islam selalu di depan matanya agar ia bisa menjadi sosok Abdurrahman bin Auf hari ini dan masa depan, meskipun tidak menyamai sosok Abdurrahman bin Auf yang sebenarnya. Namun, paling tidak sama-sama mempunyai tekad dan peran serta kontribusi demi masa depan Islam yang unggul. Abdurrahman Bin Auf lahir pada tahun gajah ke sepuluh. Tepatnya pada tahun 581 M. Usianya tidak terpaut begitu jauh dengan Rasulullah SAW, yang lahir di tahun 571 M, hanya berselisih sepuluh tahun lebih sebuah kisah dceritakan beliau memiliki tampilan fisik yang nyaris sempurna sebagai laki-laki. Gondrong, hidung mancung, bahu lebar, leher panjang, dan segala kelebihan lainya. ia mengenal Islam melalui sahabatnya Abu Bakar, dan termasuk dalam Asabiqunal awwalun orang-orang yang pertama masuk Islam.Beliau adalah sahabat Rasulullah Saw yang paling kaya, salah satu dari 10 sahabat yang dijamin masuk surga, dan yang tak kalah luar biasa, beliau adalah seorang pengusaha muslim generasi awal yang kaya raya. Di akhir hidupnya ia meninggalakan 36 anak, 28 diantaranya laki-laki, dan sisanya perempuan dari ke empat orang istri. Uniknya, meski ia telah memberikan sebagian besar hartanya di jalan Allah, bahkan dikatakan habis. Namun pada kenyataanya ketika ia meninggal, ia masih memiliki warisan yang jumlahnya masyaAllah. Sungguh banyak teladan yang dapat direngkuh dari sepak terjang bisnisnya. Salah satunya adalah pada prinsip manajemen bisnis yang dipegang kuat dan diterapkan secara konsisten dan penuh komitmen sebagai sekadar mencari uang, melainkan mencari ridha Allah sajaInilah yang menjadikan beliau berbeda dari pelaku bisnis lainya pada masa itu. Ketika yang lain sibuk dan memfokuskan diri ke harta bisnis, beliau malah tidak terlalu mencari, lantas menghawatirkanya. Ia memilih membenarkan niatnya tidak semata-mata karena harta, melainkan karena Ridha Allah semata. Niat hatinya yang membuat ia disayang Allah, dan diberi rezeki berlebih. Ketika ia sedang berbisnis, pikiran terhadap pemuasan nafsu dibuangnya jauh-jauh. terutama pemikiran untuk mengambil keuntungan sebanyak-banyaknya. 1 2 Lihat Money Selengkapnya Jakarta - Ada 6 cara bikin bisnis sukses ala Sahabat Abdurrahman bin Auf. Saudagar di zaman Nabi SAW ini terkenal dengan kepandaiannya berwirausaha dan Abdurrahman bin Auf memulai bisnisnya dari nol. Namun, karena dia sering melakukan terobosan tak terduga justru membawanya kepada kenapa sih dia selalu bisa meraih kesuksesan dalam bisnis? Berikut Langit7 rangkum cara bisnis ala Abdurrahman bin Juga Kiat Sukses Abdurahman bin Auf, Sahabat Nabi yang Sangat Kaya1. Margin kecilAbdurrahman berprinsip kepada margin keuntungan yang kecil. Namun, dia fokus pada kuantitas penjualan produk yang itu dilakukannya agar cash flow dalam bisnis bisa berjalan sesuai perencanaanya. Dia juga menghindari kerugian dengan melakukan cara TunaiSeperti telah dijelaskan, Abdurrahman bin Auf menginginkan cashflow bisnis yang cepat. Sehingga dia bisa memutar keuntungannya untuk menambah produk dagang yang berfokus pada margin kecil, Abdurrahman juga selalu mengedepankan pembayaran tunai. Dengan begitu, dia bisa menggunakan uang tersebut sebagai modal tambahan dan melakukan IntegritasUmat Islam pasti tahu, saat hijrah ke Madinah, Abdurrahman tidak memiliki uang sepeser pun. Namun, dia pergi ke pasar dan berupaya mencari apa yang bisa menjalin kerja sama kepada salah seorang pengrajin alat pertanian di Madinah. Di mana Abdurrahman mengambil barang tersebut untuk turut membantu menyetor kepada pengrajin tersebut ketika barangnya laku dijual. Kegigihannya itu membuatnya bisa membangun kiosnya sendiri di pasar dalam waktu kurang dari salah satu terobosan yang dilakukannya. Saat orang lain tidak terpikirkan melakukannya, tapi Abdurrahman dengan modal keyakinan dan kepercayaannya bisa mengembangkan juga menjalin kerja sama dengan seorang pemilik lahan. Lantas membangun kios-kios pasar dan menyewakannya kepada orang Abdurrahman bin Auf, modal integritas jauh lebih penting ketimbang uang. Itu jugalah yang membuat Abdurrahman bin Auf mendapatkan kesuksesan bisnis yang luar SolusiAbdurrahman tidak pernah berfokus pada kompetitornya. Tapi dia selalu mengamati apa yang menjadi kebutuhan menghadirkan produk dan jasa yang bisa menjawab kebutuhan masyarakat Madinah saat itu. Sehingga dia selalu mendapati banyak konsumen, baik itu produk ataupun jasa seperti penyewaan kios BerkahSebagai salah satu orang yang dekat dengan Rasulullah SAW, orientasi bisnis Abdurrahman tidak hanya soal keuntungan, melainkan juga saja, ketika seluruh petani kurma mendapati hasil panennya yang busuk dan tak laku terjual karena sedang berjihad di perang Tabuk, Abdurrahman bin Auf justru memborong seluruh kurma busuk yang pun tahu bahwa kurma itu tak laku untuk dijual. Namun karena berniat untuk menolong saudara muslim dari kerugian, dia memborong seluruh kurma busuk yang ada dan membayarnya dengan harga tulus itu dibalas oleh Allah SWT dengan mendatangkan utusan dari Yaman. Utusan itu sengaja datang untuk mencari kurma busuk sebagai bahan untuk terciptalah kesepakatan transaksi antara Abdurrahman bin Auf dengan utusan itu. Bahkan, kurma busuk itu dibeli dengan harga 10 kali situlah ketika niat mencari berkah, maka pertolongan Allah akan datang dari tempat yang tak KualitasSelain kuantitas, Abdurrahman bin Auf juga hanya mau menjual produk yang berkualitas. Alasannya, produk berkualitas ini akan memberikan kepuasan begitu mereka akan kembali lagi dan menjadi loyal konsumen. Sahabat juga bisa mencontoh hal ini dengan memberikan kepuasan pelanggan dari produk dan layanan pelanggan kecewa, bisa dipastikan mereka akan enggan untuk kembali bertransaksi loh.bal PRINSIP CARA BERDAGANG ABDURRAHMAN BIN AUF Sahabat quran pembaca setia Pondok Islami, salah satu sahabat Rasulullah yang terkenal dengan kemampuan berdagangnya adalah Abdurrahman bin Auf Radhiallahuanhu. Beliau tergolong dalam sahabat yang pertama-tama memeluk agama juga termasuk kedalam golongan sahabat, yang diberikan kabar gembira oleh Rasulullah, karena masuk dalam golongan sahabat yang disebutkan Rasulullah masuk surga. Selain itu Abdurrahman bin Auf pun termasuk dalam kelompok sahabat yang ikut dalam musyawarah pemilihan khalifah pengganti Umar Bin bin Auf adalah seorang mufti yang dipercayai Rasulullah berfatwa di Madinah selama beliau masih hidup. Namanya di masa sebelum memeluk Islam adalah Abdu Amr, dan ketika masuk Islam, Rasulullah Shalallahu alaihi wa Sallam memanggilnya dengan nama termasuk dalam kelompok sahabat yang hijrah dari Mekkah ke negeri Madinah tanpa bekal apapun. Sesampainya di Madinah, masing-masing sahabat mendapatkan seorang Saudara dari penduduk Madinah yang dijalinkan persahabatannya oleh Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. Abdurrahman bin Auf mendapatkan Saudara Sa’ad Bin Rabi Al Anshari radhiallahu anhuma.”Wahai Saudaraku, aku merupakan orang yang banyak memiliki harta di Madinah. Aku mempunyai dua kebun dan dua istri. Engkau dapat memilih kebun mana yang engkau sukai, dan aku akan memberikannya kepadamu. Akupun akan menceraikan salah seorang istriku untuk engkau nikahi.” demikian Sa’ad berkata kepada Abdurrahman bin Auf pun membalas tawaran saudara barunya tersebut dengan perkataan,”Terima kasih saudaraku, semoga Allah memberkahi keluarga dan hartamu, cukup bagiku tunjukkan dimana letak pasar kepadaku.”Sahabat Sa’ad pun kemudian membawa dan menunjukkan kepada Abdurrahman bin Auf letak pasar, dan disanalah beliau mulai melakukan perdagangan dan mendapatkan keuntungan. Keuntungan yang diperolehnya, sedikit demi sedikit ditabung hingga semakin hari semakin pun kemudia berkata, “Dunia telah terbuka bagiku, sampai aku merasa seandainya aku mengangkat sebuah batu, niscaya aku akan mendapatkan di bawah batu itu emas dan perak.” Sungguh besar berkah yang beliau dapatkan dari Allah SWT, hingga ia mendapatkan julukan Sahabat Bertangan Emas’.Ketika terjadi peristiwa Perang Badar, sahabat Abdurrahman bin Auf pun tak ketinggalan turut berjihad fi sabilillah bersama Rasulullah. Dalam perang itu, musuh-musuh Allah pun berhasil ia kalahkan, diantaranya Umar bin Utsman bin Ka’ab ketinggalan dalam Perang Uhud, ia tak bergeming bertahan di samping Rasulullah, ketika banyak tentara Muslimin yang lari meninggalkan medan terkenal sebagai sahabat yang paling kaya, Abdurrahman bin Auf pun merupakan sahabat yang sangat terkenal akan kedermawanannya. Ia tak pernah ragu untuk mengeluarkan hartanya dalam jihad di jalan Allah. Ketika Perang Tabuk berlangsung, Rasulullah memerintahkan kaum Muslimin untuk mengorbankan harta benda berdiri di tengah sahabatnya lalu berkata,”Bersedekahlah wahai kalian, karena aku ingin mengirim pasukan perang.” Mendengar itu, Abdurrahman bin Auf pun segera pulang ke rumah dan kembali lagi ke tempat Rasulullah, kemudian berkata,”Wahai Rasulullah, aku mempunyai uang sebanyak empat ribu dinar. dua ribu aku pinjamkan untuk Tuhanku, dan dua ribu lagi aku tinggalkan untuk keluargaku.”Rasulullah Shalallahu alahi wa sallam pun kemudian menjawab perkataan sahabatnya,”Semoga Allah memberkahimu di dalam harta yang engkau infakkan, dan semoga Allah memberkahimu di dalam harta yang engkau pegang.”Ketika beliau bersiap-siap menuju Tabuk untuk memerangi kaum Romawi, di perang itulah masa-masa sulit dialami Rasulullah dan para Sahabat. Beliau membutuhkan banyak kuda perang, perbekalan, dan tentara Islam. Di saat hewan tunggangan masih terbatas, datanglah beberapa sahabat yang meminta izin untuk berperang. Namun Rasulullah tolak karena kekurangan hewan tunggangan. Sehingga mereka menangis tidak ikut perang bersama kondisi kaum muslimin yang paceklik pada masa itu, hingga pasukan ini juga disebut “pasukan masa sulit”, sahabat Utsman bin Affan dan Abdurrahman bin Auf merupakan sahabat yang paling terdepan menutupi kekurangan perlengkapan perang pasukan Rasulullah, kepada sahabat Abdurrahman bin Auf pun diijabah Allah SWT. Setelah beberapa lama kemudian, sahabat Abdurrahman bin Auf pun menjelma menjadi seorang saudagar kaya raya. Beliau memiliki beberapa kafilah dagang dengan banyak pegawai di dalamnya. Beliau merupakan seorang pedagang yang sangat mahir dalam mengatur manajemen usaha yang berdagang beliau sangat terkenal dengan kedermawanannya pula. Beliau pernah mengirimkan kafilah dagang ke madinah sebanyak 700 unta, beserta pegawainya, dengan membawa gandum, tepung, minyak, pakaian, bejana-bejana, minyak wangi dan semua yang diperlukan oleh penduduk madinah. Semua barang-barang itu dijual dengan peruntukannya untuk fakir miskin di kota Madinah, yang pada masa itu sedang mengalami kesulitan wafatnya, sebelumnya beliau memerdekakan budak-budaknya. Beliau membagikan harta kepada sahabat yang pernah ikut Perang Badar masing-masing 400 dinar emas. Meskipun hartanya udah dibagi-bagikan kepada warga madinah, beliau masih mempunyai seribu ekor unta, seratus ekor kuda, dan tiga ribu ekor orang istri Abdurrahman bin Auf pun sudah mendapatkan warisan yang sangat berlimpah. Masing-masing istri diberi warisan dinar. Tak hanya sampai disitu, masih banyak sisa emas dan perak yang kemudian di potong-potong untuk dibagikan ke keluarganya berkat do’a Rasulullah kepada Abdurrahman bin Auf, sehingga hartanya menjadi berkah, bahkan saking berlimpahnya, beliau sangat kesulitan untuk kemana lagi menyedekahkan kisah sahabat Abdurrahman bin Auf ini, kita bisa mengambil banyak pelajaran tentang kehidupan, iman dan akhlak serta ilmu bisnis / dagang, yang menyebabkan beliau menjadi salah seorang sahabat Rasulullah yang paling ini 8 prinsip cara berdagang Abdurrahman Bin Auf yang bisa kita petik pelajarannya 1. Berani Memulai UsahaKisah Abdurrahman bin Auf radhiallahu’anhu di atas, memberikan gambaran kepada kita tentang bagaimana seorang Abdurrahman bin Auf memulai usahanya. Diawali dengan tangan kosong hampir tanpa modal / tanpa harta modal yang banyak beliau memulai usaha, hingga perlahan menjelma menjadi bisnis yang besar dengan harta yang seorang pengusaha yang sukses tidak lepas dari mental yang kuat, kemauan, kesungguhan/keuletan, sifat pantang menyerah, dan manajemen yang baik dari sisi keuangan serta pengelolaan dan semangat yang besar, merupakan modal awal yang dibawa Abdurrahman untuk mulai merintis sebuah usaha. Ia hijrah dari Mekkah ke Madinah dengan tanpa membawa perbekalan sedikitpun. Namun mampu mengambil peluang yang ada dan mengatur strategi agar perdagangannya di pasar menjadi bagi para pemula dalam berbisnis, lintasan pikiran tentang kemungkinan gagal dari bisnis yang akan dirintisnya merupakan pertanyaan yang kerap menghantui. Tidak jarang pikiran seperti itu membatasi ruang gerak, hingga membatalkan niat untuk mulai dalam usaha merupakan sebuah keniscayaan, akan tetapi bukan berarti kita kemudian menjadi takut, dan berhenti untuk selalu mecoba. Menghitung-hitung untung rugi, peluang, dan strategi dalam memulai usaha itu tetapi terlalu banyak perhitungan, akan cenderung menyebabkan kita takut untuk mencoba. Lebih baik mencoba walaupun kemungkinan akan gagal daripada tidak mencoba samasekali. Jangan juga lupakan untuk selalu mencari ilmu. Khususnya bagi para pemula, carilah ilmu untuk belajar bisnis untuk pemula, yang bisa mengarahkan dan membimbing Anda dari awal membangun sederhananya Mencoba usaha = 50% gagal atau 50% berhasilTakut / tidak mau mencoba = 100% gagal2. Jujur dan SabarKejujuran merupakan landasan utama bisnis seorang Abdurrahman bin Auf. Tak heran jika para pelanggannya menjadi puas dan memiliki kepercayaan yang tinggi kepadanya. Sehingga mereka senantiasa membeli barang dagangan yang dijual oleh Abdurrahman bin berdagang tidak disertai dengan kejujuran, maka barang yang kurang bagus kita katakan bagus. Efeknya adalah kekecewaan pelanggan, dan kedepannya mereka tidak akan pernah membeli barang dari kita lagi. Bukan hanya itu, pemberitaan dari mulut ke mulut pun menjadi efek yang sangat besar terhadap laris atau tidaknya barang dagangan yang puas dengan pelayanan dan kualitas barang yang kita jual, akan menyampaikannya kepada orang lain. Begitu pula mereka yang tidak puas, akan menyampaikannya juga kepada orang juga harus disertai dengan kesabaran, karena ketika berdagang maka sudah sangat jamak apabila dagangan kita kadang laris kadang juga sepi. Jika dagangan sepi pembeli, maka yang harus dilakukan adalah melakukan evaluasi atas faktor-faktor penyebab dagangan berhenti ditengah jalan ketika barang tidak laku. Jika tidak bisa dipertahankan maka ganti barang dagangan dengan sesuatu yang dibutuhkan di barang dagangan laris manis, dan kita mendapatkan keuntungan, maka jangan langsung dihabiskan untuk memenuhi keinginan-keinginan kita. Bersabarlah, pikirkan langkah apa yang harus dilakukan berikutnya, dengan hasil bin Auf ketika mendapatkan keuntungan, beliau menabungnya dan sebagiannya diputar kembali untuk modal. Begitu seterusnya sehingga lama kelamaan keuntungannya Susun Strategi Untuk Menarik CostumerSenantiasa mengamati pasar, dengan melakukan observasi mengenai keadaan konsumen. Jika kita hidup di lingkungan petani beras, maka jangan menjual beras kepada mereka, karena mereka pun pasti punya beras, tetapi cari dagangan yang barang-barang yang dibutuhkan di masyarakat menjadi tolak ukur, apa yang akan kita perjual-belikan. Sehingga kita bisa menghitung-hitung untung kita memiliki pesaing, karena ada pengusaha lain yang menjual barang dagangan yang sama, maka berusahalah tampil berbeda. Buatlah desain tempat usaha yang lebih menarik, bersih serta barang dagangan kepada para konsumen dengan melalui iklan, brosur, spanduk, dll. Manfaatkanlah teknologi terkini untuk semakin mendekatkan diri kepada para pelanggan, sehingga pelanggan merasa nyaman dan tertarik dengan perusahaan Pertahankan Kualitas BarangSatu hal yang juga kadang dilupakan oleh para pedagang adalah, tidak menjaga kualitas barang, karena ingin meraih keuntungan yang lebih banyak. Ini merupakan sebuah kekeliruan besar yang harus sedikit konsumen yang melihat kualitas barang, walaupun sedikit lebih mahal dari pedagang yang lain. Pada awalnya, mungkin keuntungan yang diperoleh menjadi sangat tipis, akan tetapi, jika kualitas barangnya baik, maka pelanggan akan tetap datang walaupun harganya Manajemen KeuanganFaktor penting lain dalam usaha adalah manajemen keuangan yang baik, perhatikan modal yang dikeluarkan dan pemasukan keuangan, termasuk didalamnya membuat laporan perkembangan keuangan perusahaan melalui neraca debet dan kredit usaha yang sedang seperti Abdurrahman bin Auf yang memiliki harta melimpah tidak terlepas dari manajemen keuangan yang baik dan tersusun rapi. Beliau juga pasti membuat pembukuan yang baik dalam setiap usaha yang besar yang beliau raih dari perdagangannya tentunya tidak beliau lakukan sendiri. Akan tetapi, ada sejumlah pegawai yang turut membantunya dalam menjalankan struktur perusahaan, termasuk juga fungsi dalam mengurusi masalah keuangan Memperhatikan Kesejahteraan KaryawanKesejahteraan karyawan merupakan salah satu faktor penting dalam pengembangan bisnis, agar karyawan yang sudah dibina dan dipercaya perusahaan tidak pindah ke perusahaan lain. Menjaga motivasi dan semangat kerja, serta meningkatkan loyalitas karyawan terhadap perusahaan merupakan faktor penting dalam sebuah menjaga loyalitas karyawan ini, perusahaan hendaknya memberikan kompensasi kesejahteraan yang lengkap yang mampu membuat karyawan merasa nyaman bekerja pada yang diberikan oleh perusahaan tentunya akan sangat bermanfaat bagi karyawan untuk memenuhi kebutuhan fisik dan mental mereka dan keluarganya. Program kesejahteraan karyawan merupakan salah satu strategi perusahaan yang harus dilakukan dengan tetap berazaskan pada peraturan yang berlaku, keadilan dan kelayakan sesuai dengan kemampuan sampai karyawan terlantar karena tidak diperhatikan, dan memberikan gaji yang tepat agar mereka bisa sejahtera. Seperti sabda Rasulullah Shalallahu alahi wa sallam. Ibnu Majah meriwayatkan dari Ibnu Umar radhiallahu anhuma dan Thabrani telah meriwayatkan dari Jabi radhiallahu anhu serta Abu Ya’la juga meriwayatkan dari Abu Hurairah radhiallahu anhu, ia berkata, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,أَعْطُوا الأَجِيْرَ أَجْرَهُ قَبْلَ أَنْ يَجِفَّ عَرَقُهُ“Berikanlah upah kepada pekerja sebelum keringatnya kering.”7. Menggenggam Dunia dengan Tangan Bukan Dengan HatiMeskipun termasuk sahabat yang paling kaya, Abdurrahman bin Auf tetap berprilaku sederhana dalam hidup kesehariannya. Ia tidak silau dengan harta yang dimilikinya. Seluruh harta yang ia punya tidak membuat dirinya tertipu dan tidak pula mengubah seorang Abdurrahman bin Auf dalam kesehariannya, seringkali membuat banyak orang yang tidak bisa membedakan, antara beliau dengan para budaknya ketika berjalan bin Auf mampu meletakkan dunia dalam genggaman tangannya, bukan meletakkannya dihati. Sehingga ketika hartanya diinfakkan, beliau dengan sangat ikhlas dan rela melepaskannya dan tidak merasakan kerugian sedikit Bersedekah Untuk JihadTak bisa kita pungkiri lagi bahwa saat ini, kaum muslimin butuh orang-orang Islam yang dengan ikhlas menginfakkan harta serta jiwanya untuk berjihad fi sabilillah. Tidak melulu berperang dengan dengan senjata, namun ikhlas dan rela untuk berperang dengan menginfakkan harta-harta satu pondasi kesuksesan bisnis Abdurrahman bin Auf adalah keikhlasannya dalam menginfakkan harta bendanya, bahkan jiwanya, untuk jihad fi sabilillah, jihad di jalan Allah juga artikel buku “Jackpot Rezeki“, yang membahas tentangrahasia rezeki berkah dan berlimpahFirman Allah SWT dalam Al Quran “Wahai orang2 beriman, apabila kamu menolong agama Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu.” QS. Muhammad 7Demikianlah 8 prinsip cara berdagang Abdurrahman bin Auf yang dapat dipelajari, dan dijadikan contoh teladan bagi para pebisnis / entrepreuner muslim. Semoga semakin banyak pebisnis muslim yang bisa mengikuti jejak Abdurrahman bin Auf, dan menginfakkan hartanya untuk jihad fi sabilillah. ditulis ulang dari group Kajian WA ISLAMADINA channel telegram kajianIslamadina

cara bisnis abdurrahman bin auf